Kamis, 26 Februari 2015

Hanya Ingin

Hanya Ingin


Aku hanya ingin memuji sang bulan
Bias temaram di gelap paparkan kelembutan
Meski terkadang sang bintang pongah tiada mau berteman
Walau ada kala tertutup selimut awan
Hilang bersama lebatnya hujan
Meski merah sesekali berkat kebakaran
Kadang hadir lebih besar sebab jarak berdekatan
Atau biru menggugah dalam masa bertalian
Berganti nama purnama dalam sebulan
Namun itu sepadan
-
Aku hanya ingin mengagumi sang mentari
Yang tak pernah letih menemani hari
Selalu menyapa asa di awal pagi
Keringkan tangis di malam tadi
Meski mendung pekat  datang menjilati
Sembunyi di balik awan menari
Kadang bias begitu menyengat diri
Meski sesekali berganti warna tertutup polusi
Atau hitam mengelam pamerkan indahnya cincin berganti
Gerhana indah dalam revolusi
Dan itu sungguh berarti
-
Aku hanya ingin mengagumi
Keduanya yang tak pernah ingkar pada janji
Selalu kembali tak peduli apa yang terjadi
Pada kehidupan yang ada di bumi
Titik pertemuan di ufuk abadi
Datang dan pergi
Tenggelam lagi
Terbit lagi
Kehangatan mentari memberi makna inspirasi
Pada bias rembulan bersitkan sejuta imajinasi
Hingga nanti
Dunia terhenti
Pasti




----------------------------------------------------------------------------------------------------------
TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM, COPASING DIIZINKAN DENGAN MENCANTUMKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
 Sumber ilustrasi; http://img.okeinfo.net/dynamic/content/2013/01/15/56/746644/7LaqjKc6tK.jpg?w=400

Related Posts:

  • Kita Pernah Bersama Jalinan kasih merintangi kita, dijembatani pandangan mata, terpesona. Senyum manis meningkahi, tersipu. Deguban jantung tak lagi mengikut irama, m… Read More
  • Ada dan Tiada Ada karena tiada Tiada karena ada * Telah diadakan kesempurnaan jalan Dalam rentang waktu tak berbatasan Hanya ajal jadi patokan Mengapa t… Read More
  • Aku... Bingung Kagumku tiada pernah habis, pada negeri nan elok. Rasa cintaku tak akan terkikis, pada damai alammu yang kian terseok. Kupaksakan kaki melangkah… Read More
  • Celoteh si Pipit Hei teman! Wah… kau rajin sekali, mengutip lembar ilalang. Tidak begitu baik, kamu? Aneh! Yang mana? Hoo… itu! Kamu benar, aneh! Manusia itu meman… Read More
  • Aku Berjuang, Aku yang Berhutang Sebentar lagi mereka memperingati Sebentar lagi mereka merayakan Sebentar lagi pekik merdeka mengisi hari Sebentar lagi yel-yelmu diteriakkan … Read More

2 komentar: