Jumat, 27 Februari 2015

Pekik Camar

Pekik Camar


dengarkan suara ombak
bergulung… masih teratur ke tepian
menghempas berserak
berbuih plastik kotoran
dengarkan pekik camar berduka
ke mana pantai indah bermega
di mana hilang buih pesona
kenapa tega
-
biru tak lagi menggebubu
hijau pun tak lagi meranai
ke mana lagi mencari kasih ibu
tersisa kepedihan hias menginai
-
pak nelayan hei…
ke mana engkau mengais rezeki
di mana jaring engkau tabur
masih kuat joran terukur
ayah yang dicinta berangkat dengan sampan kecilnya
jauh… jauh… hingga ke tengah samudera
sebab tepian tak lagi bisa berkata
namun tiada pernah pulang kembali di ujung senja
-
hei nak… pandanglah langit
kepalkan tangan
jangan mengernyit
runtuhkan tak acuh badan
hentikan menjerit
tidak berguna tiada berpadan
-
mentari di kaki langit merah tembaga
namun bayang tak lagi pernah serupa
samudera pasrah kelam melanda
seakan ikut rasa derita

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIAN.COM, COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sumber ilustrasi; http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/04/13346738851621474777_300x231.6.jpg

Related Posts:

  • Duhai Pelita Jiwa Duhai Pelita Jiwa Duhai tumpuan segala rasaTempat nanti kami bernaung di kala tuaDengarkanlah syair ayahanda berceritaAgar engkau tahu hidupmu k… Read More
  • Aku Egois? Aku Egois? Egois! Siapa? Kamu? Bukan! Terus? Aku?! Ha-ha…Yang benar saja! Stop! Cukup!Fine… aku egois!Puas?Benar, kamu benar! Aku memang eg… Read More
  • Masih ya, Menjelek-jelekan Agama? Masih ya, Menjelek-jelekan Agama? [Renungan Jumat] Katakan pada mereka; Agama itu sifatnya sangat pribadi (hubungan antara Tuhan dan makhlukN… Read More
  • Aku Rela Menjadi Iblis Aku Rela Menjadi Iblis Satu rasa yang kini kupendam, membunuhmu dengan sejuta dendam. Hingga musnah semua sakit yang merajam. Baru kupuas dan le… Read More
  • Serbuk-serbuk Mimpi Serbuk-serbuk Mimpi Kilau-kilau yang mengusik pandangan, menggoda angan, lintas harapan. Atau merona kekuningan, seperti fajar di ufuk timur. Mu… Read More

2 komentar: