Sabtu, 14 Februari 2015

Kembang Semusim Mekar Sekuntum

Kembang Semusim Mekar Sekuntum


Aku tahu itu sayang
Dia yang selalu saja membuat aku dan kamu melayang
Terkadang tinggi di awang awang
Di lain waktu menghempaskan kita jatuh ke atas tumpukan karang
Menyisakan aku dan dirimu terdiam dalam bayang

Aku pun tahu itu benci
Dia yang selalu mencaci maki
Membuncahkan hati di kala emosi menguasai diri
Dengki meraja benalu diri mematahkan logika juga nurani
Memaksa tersisih di celah tirai tipis tak bertepi

Kehadiranmu selalu kuharap
Yang selalu saja dengan angan yang meluap
Walau menyadari jika hati tiada pernah tetap
Biarlah semusim di dalam rongga bernama pengap
Tetaplah mekar sebelum dian kembali lelap

Hadirmu dengan sejuta mimpi
Menyelimuti aku kamu kita hati
Dari ujung jari merangkak inci demi inci
Di sela desah tertindih butir yang berderai
Menjejak luka sesal yang merantai

Aku kenal itu rindu
Dia yang selalu datang menghantui aku dan dirimu
Menyiksa kita dengan belitan rantai membelenggu
Terkadang melambungkan angan melintasi waktu
Mengelus pasrah dalam tidur membisu

Dan kamu aku sangat mengenal itu cinta
Dia yang datang begitu pongah mengatakan aku kamu anugerah
Meski kita tahu terselip ego yang tiada pernah mengalah
Kelopakmu merubah musimku mekarkan kuntum tertutup jelaga
Aku tersungkur tak ‘kan pernah lelah
Selalu berteguh hati sebab kamu begitu indah 

--------------------------------------------------
  Sumber ilustrasi; http://www.cocaflower.com/images/mawar4.jpg

Related Posts:

  • Masih ya, Menjelek-jelekan Agama? Masih ya, Menjelek-jelekan Agama? [Renungan Jumat] Katakan pada mereka; Agama itu sifatnya sangat pribadi (hubungan antara Tuhan dan makhlukN… Read More
  • Aku Rela Menjadi Iblis Aku Rela Menjadi Iblis Satu rasa yang kini kupendam, membunuhmu dengan sejuta dendam. Hingga musnah semua sakit yang merajam. Baru kupuas dan le… Read More
  • Serbuk-serbuk Mimpi Serbuk-serbuk Mimpi Kilau-kilau yang mengusik pandangan, menggoda angan, lintas harapan. Atau merona kekuningan, seperti fajar di ufuk timur. Mu… Read More
  • Duhai Pelita Jiwa Duhai Pelita Jiwa Duhai tumpuan segala rasaTempat nanti kami bernaung di kala tuaDengarkanlah syair ayahanda berceritaAgar engkau tahu hidupmu k… Read More
  • Aku Egois? Aku Egois? Egois! Siapa? Kamu? Bukan! Terus? Aku?! Ha-ha…Yang benar saja! Stop! Cukup!Fine… aku egois!Puas?Benar, kamu benar! Aku memang eg… Read More

0 komentar:

Posting Komentar