Kembang Semusim Mekar Sekuntum
Aku tahu itu sayang
Dia yang selalu saja membuat aku dan kamu melayang
Terkadang tinggi di awang awang
Di lain waktu menghempaskan kita jatuh ke atas tumpukan karang
Menyisakan aku dan dirimu terdiam dalam bayang
Aku pun tahu itu benci
Dia yang selalu mencaci maki
Membuncahkan hati di kala emosi menguasai diri
Dengki meraja benalu diri mematahkan logika juga nurani
Memaksa tersisih di celah tirai tipis tak bertepi
Kehadiranmu selalu kuharap
Yang selalu saja dengan angan yang meluap
Walau menyadari jika hati tiada pernah tetap
Biarlah semusim di dalam rongga bernama pengap
Tetaplah mekar sebelum dian kembali lelap
Hadirmu dengan sejuta mimpi
Menyelimuti aku kamu kita hati
Dari ujung jari merangkak inci demi inci
Di sela desah tertindih butir yang berderai
Menjejak luka sesal yang merantai
Aku kenal itu rindu
Dia yang selalu datang menghantui aku dan dirimu
Menyiksa kita dengan belitan rantai membelenggu
Terkadang melambungkan angan melintasi waktu
Mengelus pasrah dalam tidur membisu
Dan kamu aku sangat mengenal itu cinta
Dia yang datang begitu pongah mengatakan aku kamu anugerah
Meski kita tahu terselip ego yang tiada pernah mengalah
Kelopakmu merubah musimku mekarkan kuntum tertutup jelaga
Aku tersungkur tak ‘kan pernah lelah
Selalu berteguh hati sebab kamu begitu indah
--------------------------------------------------
Sumber ilustrasi; http://www.cocaflower.com/images/mawar4.jpg
0 komentar:
Posting Komentar