Minggu, 22 Februari 2015

Maafkan Aku Istriku

Maafkan Aku, Istriku!


bias sesal memang tidak pernah hadir diawal
Saat ia datang menegur
meski lembut
tak urung memaksa diri... Introspeksi
sama
seperti ujud dan rupa
kedatangannya pun tiada bisa pasti
mungkinkah hitam?
atau justru putih!
bisakah kini
nanti
lima atau sepuluh bahkan seratus tahun dalam langkah yang sama?

hahh...
ia memang datang menyapaku
tidak!
tidak kemarin ataupun lusa
hari ini saat ini detik ini
tertawa sinis mengejekku
dalam kotak pengap berdinding putih
memaksa setiap membran dalam tempurung kepala
memutar ulang semua peristiwa
memancar dari kedua penglihatan
terpampang jelas di dinding yang putih

Ahh...
kau tahu bunga cintaku!
kala raga berjauhan rasa rindu selalu saja mengungkung
walau tidak pernah kuutarakan
semua makhluk melihat jelas dari raut wajahku
sangatku sadari duhai bunga cinta
jika raga bersua selalu saja egoku menguasai diri
aku tidak tahu kenapa selalu iblis yang menyeringai
bukannya malaikat ataupun bidadari
yang menari indah seperti yang sangat engkau harapkan

hahh...
entahlah...

yang aku tahu pasti
dia yang menjengukku saat ini
seumpama dentang lonceng jam klasik
mengusik keegoanku
menyerah kalah di bawah kaki kerinduan

he-he...
aku tersenyum duhai belahan jiwa
kamu percaya itu?
seperti saat sepasang mata kita saling menyapa
enam tahun yang lalu
aku benar-benar tersenyum cinta
mengingat semua yang ada di dirimu
indah tanpa cela di mataku kala itu

duhai kekasih hati
yang telah terikat tali disaksikan Ilahi
duhai bunga cinta yang pernah kubenci
namun kurindukan bahkan disaat ini
tunggulah kasih!
tunggulah aku sekarang di sana
kan kuulang lagi semua rasa yang dulu menggelitik kita
mendebarkan dada
seperti semula di saat hati saling menyentuh

duhai bunga cinta belahan jiwa
lihatlah aku berlari pulang
kupastikan memelukmu dengan segala keindahan
memastikan itu semua bukanlah sesal yang buruk
meski benci sedikit mengusik

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Note: Bini ane mesem-mesem sendiri pas baca puisi ini hahaha...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber ilustrasi; https://lh3.googleusercontent.com  

6 komentar:

  1. Semoga sang istri membacanya dan memahami isi hati suaminya ha ha ha ha ha ha........................

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahha :D udah dibaca ma bini ane Mas Toni wkwkkwk
      dianya jadi mesem-mesem gitu
      tersipulah ceritanya
      wkwkwkkwk

      Hapus