Rabu, 25 Februari 2015

Di Ujung Tanduk

Di Ujung Tanduk


Alamku gersang
Hutanku hilang
Rimbaku kerontang
Ke mana diri akan pulang?
-
Tiada lagi dahan juga ranting
Tempat kami bernaung di terik mentari
Tiada lagi dedaunan rimbun menghalang pandang
Pelindung dingin menusuk kala hujan menyirami
…hanya selembar daun kering
Untuk diri
-
Tiada lagi wangi nektar di ujung ranting
Putik mewarna di tiap tampuk batang
-
Ke mana lagi mencari makan?
Mendekat sedikit saja diri disingkirkan
Satu peluru saja cukup menghentikan
Kenapa tega membidik hingga puluhan?
-
Katakan pada kami
Apa keinginan kalian?
Teriakkan pada ibu bumi
Kuasai semua yang kalian inginkan
Siratkan pada Ilahi
Tantanglah ketetapan
-
Tidakkah cukup semua tindakan?
Tidakkah terpenuhi segala keinginan?
Cukup cukuplah sudah tolong hentikan
Jangan hancurkan kehidupan hutan
-
Tidakkah kalian berpikir lagi?
Apa jadinya ibu bumi tanpa kami?
Bahkan jika cacing dimusnahkan
Ibu bumi tiada akan bertahan
-
Tidakkah kalian sadar?
Tanpa kalian ibu bumi tetap bertahan
Selamanya…
-
Nasib kami di ujung tanduk
Masih adakah yang lebih buruk?

***
Hasil penelitian mengatakan; jika seekor cacing saja dimusnahkan dari muka bumi, maka bumi hanya akan bertahan untuk seratus tahun. Namun bila manusia yang dimusnahkan, maka bumi akan bertahan selama-lamanya.
So… sobat, think about it!
#GreenPeace #SaveAnimalLive #SaveIndonesianWildLive
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM, COPASING DIIZINKAN DENGAN MENCANTUMKAN URL POSTINGAN DI ATAS DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGHAPUS/MENGEDIT AMARAN INI.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
sumber ilustrasi; http://ecoteerresponsibletravel.com/wp-content/uploads/2012/09/Orangutan-Pygmy-elephant-conservation.jpg 

Related Posts:

  • Ada dan Tiada Ada karena tiada Tiada karena ada * Telah diadakan kesempurnaan jalan Dalam rentang waktu tak berbatasan Hanya ajal jadi patokan Mengapa t… Read More
  • Aku... Bingung Kagumku tiada pernah habis, pada negeri nan elok. Rasa cintaku tak akan terkikis, pada damai alammu yang kian terseok. Kupaksakan kaki melangkah… Read More
  • Serbuk-serbuk Mimpi Serbuk-serbuk Mimpi Kilau-kilau yang mengusik pandangan, menggoda angan, lintas harapan. Atau merona kekuningan, seperti fajar di ufuk timur. Mu… Read More
  • Aku... Lupa Aku lupa pada rupa cinta Sebab dia hanya sesaat datang menyapa Hayalku yang melampaui megahnya dunia Hanya mengantarkanku pada bentuk fana Ak… Read More
  • Kita Pernah Bersama Jalinan kasih merintangi kita, dijembatani pandangan mata, terpesona. Senyum manis meningkahi, tersipu. Deguban jantung tak lagi mengikut irama, m… Read More

8 komentar:

  1. Selamatkan hutan kita. Semoga ijin tambang makin diperketat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup ^^ agar anak-cucu punya tempat bernaung nanti, aamiin

      Hapus
  2. Lihat gambarnya nih perasaan jadi kecampur aduk antara lucu dan miris. Sajak yang sangat menggugah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok idem yak sama pak pical. Liat gambarnya lucu, eh isinyaa.........

      Hapus
    2. hahahha :D
      sengaja dengan maksud yang baca agar sedikit terenyuh
      eaaa :D

      Hapus
  3. Membawa ke renungan yang dalam. Sip, Mas Ando!

    BalasHapus
    Balasan
    1. renungan demi kelestarian rimba negeri :)
      makasih Mbak e

      Hapus