Selasa, 24 Februari 2015

Apa Yang Bisa Dilakukan Uang Rp.1.000,-?

Apa Yang Bisa Dilakukan Uang Rp.1.000,-?


Mari berpikir rasional barang sejenak.

Sebagai seorang muslim, apa yang bisa anda lakukan dengan uang seribu rupiah?
Jika pertanyaan ini dialamatkan pada saya, maka saya akan menjawab; Mendapatkan kemudahan dan pelayanan terbaik dari Rumah Sakit terbaik pula. Mendapatkan pendidikan terbaik dan ilmu yang tinggi tanpa harus bersusah-susah, dan itu gratis. Ke mana pun saya pergi akan terasa mudah, nyaman, dan selamat. Dan terakhir, keyakinan saya terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan semakin mendalam, dan tidak akan lagi gagap tekhnologi.

Lhoo… kok bisa? Jangan-jangan saya bermimpi?!

Ini jabaran yang ada dalam kepala saya;
Negara tercinta Indonesia Raya ini sangat luas, dengan luas total wilayah 1.904.569 km2 (sumber; Wikipedia) dan dengan jumlah penduduk 237.556.363 jiwa (data sensus penduduk tahun 2010) dan data ini bisa saja lebih besar lagi saat sekarang ini (2015).
Dari total populasi itu sebesar 87,18% adalah muslim (konon katanya, Indonesia adalah negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia)
Seandainya saja setiap muslim di Indonesia menyisihkan (sedekah, infak) seribu rupiah dalam sebulan, hanya seribu rupiah! (setahun hanya Rp 12.000,-) itu adalah sangat mengagumkan.

Coba totalkan duit dua belas ribu rupiah tersebut dengan jumlah muslim yang 87,18% tadi!
Apa yang anda lihat?
Ratusan juta?
Tidak, tidak… itu miliaran rupiah sobat, miliaran rupiah!
Lantas apa yang terbayang di pikiran sobat, tentang uang seribu rupiah yang menjelma menjadi miliaran rupiah/tahun itu?

Masihkah saya bermimpi?!
Singkirkan dulu sikap apatis kita, singkirkan dulu sifat kapitalis kita, mari berpikir sejenak!

Dengan dana yang terus mengalir miliaran (bahkan ratusan miliar) per tahun  tersebut (tentu saja dengan pengelolaan yang dilandaskan pada pancasila, sila pertama) maka negara tercinta ini akan memiliki empat kelebihan yang luar biasa.

1.    Dengan uang ratusan miliar per tahun itu akan sangat mungkin membangun Rumah Sakit tercanggih, terlengkap, terjangkau berbasis Islami.
Saya bisa bayangkan;
-Tidak akan ada lagi penolakan pasien dengan seribu satu alasan sebagaimana yang banyak terjadi pada saat sekarang ini.
-Tidak akan ada lagi balita-balita yang menemui kematian karena harus menunggu prosedur tetek-bengek yang ujung-ujungnya hanya duit dan duit.
-Tidak akan ada lagi pasien yang dibuang ke jalanan.
-Tidak akan ada lagi dokter dan perawat abal-abal, sebab gaji dan kebutuhan mereka pasti dan pasti tercukupi.

Sebab menurut pendapat saya; di mata seorang dokter (yang sebenar-benarnya dokter) semua pasien adalah sama. Ini sama persis seperti halnya sifat Tuhan, sebab di mata Tuhan; semua manusia itu sederajat alias sama.

2.    Dengan uang tersebut sangat mungkin membangun sarana dan prasarana Pendidikan Untuk Generasi Bangsa yang akan datang.
Saya bisa bayangkan;
-Tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah karena kekurangan biaya.
-Tidak ada lagi penerus kedaulatan bangsa ini yang buta huruf.
-Tidak ada lagi rakyat negeri ini yang bisa dibodoh-bodohi.

Sebab; saya jamin semua generasi penerus kita akan mendapatkan pendidikan terbaik, termewah dan itu tidak perlu ke negeri orang, cukup di negeri sendiri dan itu gratis.

3.    Dengan uang yang terus mengalir itu akan sangat mungkin membangun Infrastruktur utama, seperti jalan, dan transportasi.
Saya bisa bayangkan;
-Tidak akan ada lagi nyawa yang melayang karena jalanan berlubang.
-Tidak ada lagi nyawa melayang sebab angkutan umum yang tidak pantas.
-Tidak ada lagi anak-anak yang mati jatuh dari jembatan tak layak, hanyut karena arus sungai yang deras kala menyeberang berangkat ke sekolah.

Dan setelah itu; saya, dia, anda, dan kita semua tersenyum senang melihat anak-anak berangkat ke sekolah dengan langkah ceria dan senyum bahagia.
 
4.    Dengan uang yang terus mengalir itu, akan sangat mungkin meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Saya bisa bayangkan;
-Tidak ada lagi impor ini impor itu, sebab semua sudah tercukupi di negeri sendiri.
-Tidak ada lagi pemubaziran keuangan negara demi sebuah tank, pesawat tempur, kapal perang, dll.

Dan sebagai bonus, peningkatan Iman dan Taqwa.
Sudah menjadi sifat manusia bila dalam keadaan senang hati yang tentram sebab hidup yang aman dan sejahtera, maka pikiran buruk kemungkinan besar hilang (tidak akan menguasai diri) sebab semua didapat dengan jalan HALAL.

Cukup empat kelebihan itu dulu yang bisa saya pikirkan dari lembaran uang seribu rupiah. Saya yakin seyakin-yakinnya, akan banyak lagi manfaat lainnya jika hal demikian terwujudkan.
Apalagi jika semua umat (tidak Islam saja) di Tanah-Air mau berlaku sama.
Dan saya bisa bayangkan;
Negara Indonesia yang benar-benar Raya, tanpa harus bergantung pada negara lain dengan menggadaikan kehormatan negeri dan nyawa anak-cucu.

Sobat… masihkah saya bermimpi?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TULISAN INI DIPUBLIKASIKAN PERTAMA KALI DI WWW.KOMPASIANA.COM, COPASING DIIZINKAN DENGAN MENCANTUMKAN URL LENGKAP POSTING DI ATAS ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH /MENGHAPUS/MENGEDIT AMARAN  INI.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
sumber ilustrasi; http://cdn.klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2013/12/jangan-sepelekan-uang-seribu-rupiah.jpg 

9 komentar:

  1. ...kedahsyatan seribu rupiah...

    BalasHapus
  2. Dan sebenarnya kita BISA.... hanya 1000 jika dikumpulkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget Mbak Etha^^
      susahnya, yaa itu tadi... masih banyak dari kita yang apatis :(

      Hapus
  3. Itu baru Rp 1.000 loh. Blom kehitung yang memiliki kemampuan mengumpulkan lebih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah :D bener tuh Mas Pical
      ahh, seandainya saja...

      Hapus
  4. Jangankan seribu, berapapun bisa, tapiiiiii balik lagi ke niat sih ya om :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu dia Mbak Putri :(
      banyak yg bilang mereka mencintai negeri, tapi... sebatas ucapan saja

      Hapus
  5. tulisannya keren,inspiratif, dan bikin saya mikir

    dan ini hasil pemikiran saya:
    sebenarnya kita sudah melakukannya, bahkan bukan setiap bulan, tapi setiap Jum'at.
    kalau menurut saya penggunaan dari hasil kotak amal itu yg masih kurang efektif. Dimesjid dekat rumah saya aja saldonya sampai 50 juta lebih, mesjidnya nggak gede2 amat dan nggak tingkat juga. pengeluaran perbulan juga paling buat bayar listrik, air, bayar ustad, ya biaya operasional biasalah...

    kalau bahasa anak akuntansi sih, banyak kas yang menganggur
    mungkin ini dialami juga sama mesjid-mesjid lain
    kalau kas yang menganggur itu lebih di manfaatkan (bukan hanya untuk operasional mesjid) misalnya untuk benerin jalan yg rusak, atau modalin fakir miskin bikin warung, dsb. mungkin manfaatnya akan lebih terasa

    BalasHapus