Minggu, 22 Februari 2015

Kau dan Puisi

Kau dan Puisi


bagimu
puisi adalah tarian jemari
Sedang bagiku
ia adalah ungkapan rasa yang bernyayi

katamu
ia umpama kanvas putih
tempat melukis segalanya
benar
tapi aku mengartikannya
sebagai jingga di langit senja yang penuh kerinduan
dan kau ibaratkan air
yang mampu mengisi tiap celah
mendinginkan setiap amarah

air?
bukan!
itu api!

api yang bergejolak
membara dalam dada

kau menasbihkan jika puisi adalah alam
lantas
mengapa kau menyebut benci
ketika kuartikan itu semua adalah rindu

puisiku adalah jingga merindu
meluas ditiap langit senja
sedang kau melukiskan kebekuan bencimu

jinggaku menyiratkan kerinduan mendalam
namun engkau menyajikan warna berbeda di kanvasmu

kau tahu?
warna itu menjelma hitam dan putih
membentuk siluet wajahmu
hingga kutemukan satu jawaban pasti
kau lah puisi itu

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini puisi pertama ane saat gabung dengan group FB; Fiksiana Community. Puisi hasil kolaborasi dengan Mbak Inar Nore (sekarang; Sya Cyma)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber ilustrasi; http://foentry.com/wp-content/uploads/2014/09/ 

Related Posts:

  • Hanya Ingin Hanya Ingin Aku hanya ingin memuji sang bulan Bias temaram di gelap paparkan kelembutan Meski terkadang sang bintang pongah tiada mau berteman… Read More
  • Kau dan Puisi Kau dan Puisi bagimu puisi adalah tarian jemari Sedang bagiku ia adalah ungkapan rasa yang bernyayi katamu ia umpama kanvas putih tempa… Read More
  • Maafkan Aku Istriku Maafkan Aku, Istriku! bias sesal memang tidak pernah hadir diawal Saat ia datang menegur meski lembut tak urung memaksa diri... Introspeksi sama… Read More
  • Ilusi Ilusi Kudekap hari dengan langkah pasti Meraut wajah senyum berseri Membayang kehangatan bersama seolah menyelimuti Rela menangguh yang menan… Read More
  • Di Ujung Tanduk Di Ujung Tanduk Alamku gersang Hutanku hilang Rimbaku kerontang Ke mana diri akan pulang? - Tiada lagi dahan juga ranting Tempat kami bern… Read More

2 komentar: