Kamis, 04 Juni 2015

My First Novel; Fantasytopia

Buat Kamu-kamu yang Suka Fiksi Fantasy-Adventure


"Dalam salah satu Tambo Alam Minangkabau,” Anjha tersenyum menjelaskan. Yaa, ia tidak berharap jika Ahmad mengetahui soal itu. “Dikatakan bahwa Dang Tuanku Sutan Rumanduang bersama ibu suri, yakni; Bundo Kanduang alias Puti Panjang Rambuik II, membawa serta dayang utama Kerajaan Pagaruyung yang sekaligus adik sepupu dari Bundo Kanduang sendiri; Puti Kambang Bandahari. Menaiki sebuah kapal emas…" (potongan dialog Fantasytopia 2 - The Island and the White Demon) 
grin emotik
Nah... bentar lagi hadir nih sekuelnya Fantasytopia, biar gak ketinggalan alur ceritanya, nyok buruan beli buku pertamanya 
kiki emotikon
 hehe...
versi cetak; Rp. 75.000,- (belum termasuk ongkir) inbox ane juga bisa, atau silakan hubungi penerbitnya; Penerbit Jentera Pustaka
nah, kalo yang ini, di Google Play Store; https://play.google.com/store/books/details?id=rclJBwAAQBAJ
kiki emotikon

6 komentar:

  1. Semoga sukses dan berlanjut ke novel kedua

    BalasHapus
  2. wah latar belakangnya tentang minagkabau ya. Memang budaya dan alam minagkabau begitu indah , mungkin banyak cerita yang bisa terinspirasi dari sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Tira ^^
      Kalau di buku yang pertama (Fantasytopia) bukan Minangkabau, Mbak e :) lebih ke Budaya Indonesia. Tentang pemberian nama dan arti nama. Juga keberagaman, soalnya ada tokoh Kristianai, Hindu, dan Kongucu-nya juga (selain tokoh utama yang Islam) :)
      jadi yaa, lebih ke Budaya Indonesia yang gotong-royong, heheh

      Hapus
  3. Fantasi yang ngambil latar belakang budaya Indonesia ya....

    jarang baca cerita fantasi Indonesia, kebanyakn romance dan keagamaan yg populer

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ara AnggARA ^^
      Iya :) bener banget, semua (awal dibuatnya cerita Fantasytopia) memang dari Budaya Indonesia soal pemberian nama pada anak yang biasanya diberikan setelah bayi berumur 40 hari :)

      kalau soal romance, ane kurang bisa "menerjemahkannnya" ke cerita :) hehhe

      Hapus